Browse By

KIAT-KIAT DALAM PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN DI RS (part 2)

Berbagai kiat penganggaran terbaik bagi RS

Mengacu pada tulisan Weaver(2016)[1] mengenai 11 kiat penganggaran RS terbaik yaitu; 1) always look at the bigger picture, 2) remove and reduce lighting, 3) examine service contracts and coverage levels, 4) provide thorough explanations for expenditures, 5) design ways to reduce readmissions, 6) rework your shipping strategies, 7) improve deficiencies in the emergency room, 8) maintain a warranty database, 9) implement a wellness and disease management program for employees, 10) establish pricing agreements with vendors, & 11) track down inventory to improve productivity. Berikut adalah lanjutan kiat nomor 4-11.

4. Provide thorough explanations for expenditures.

Anggaran berisi rencana kerja setiap departemen/instalasi yang berisi target output, proyeksi penerimaan, & proyeksi pengeluaran. Saat realisasi anggaran, depertemen keuanganakan tunduk & mengacu pada anggaran yang telah ditetapkan. Karena itu, sangat penting bagi setiap departmen/instalasi untuk memberikan penjelasan yang rinci mengenai mengapa membuat keputusan anggaran tertentu. Hal lainnya yang harus dijelaskan adalah bagaimana keputusan anggaran tertentu yang telah dibuat akan memengaruhi kinerja secara keseluruhan.

5. Design ways to reduce readmissions.

Cara yang bagus untuk menangani anggaran RS adalah untuk mengurangi tingkat pendaftaran kembali. RS dapat mengurangi tingkat pendaftaran ulang pasien, dengan memastikan pasien menghadiri kunjungan pasca-akut setelah dipulangkan dan menyediakan sumber daya untuk pasien dalam memastikan mereka mengambil langkah yang benar untuk perawatannya setelah keluar dari RS.

6. Rework your shipping strategies.

Biaya pengiriman seringkali diabaikan dalam penganggaran RS, padahal sangat mungkin biayanya cukup besar. Karena itu dibutuhkan perhatian khusus dalam mengurangi biaya tersebut. Negosiasi dengan vendor merupakan salahsatu solusinya.

Baca Juga:  AKUNTANSI, KEUANGAN, & PENYUSUNAN ANGGARAN

7. Improve deficiencies in the emergency room.

Layanan gawat darurat & dan pusat trauma menghadapi banyak masalah penganggaran. Salah satu yang terbesar adalah masuknya pasien yang tidak diasuransikan, menerima perawatan, dan tidak mampu membayar perawatan. Karena itu perlu dicarikan jalan keluar untuk mengatasi masalah ini.

8. Maintain a warranty database.

Perbaikan peralatan RS bisa sangat mahal. Karena itu, manajemen asset sangat penting dalam mengelola aktiva tetap di RS. Penting untuk membuat jadwal yang terkait dengan service rutin suatu peralatan (dengan harga mahal). Hal ini untuk mencegah terjadinya kerusakan alat Karena mismanajemen, & menyebabkan biaya perbaikannya cukup tinggi. Satu hal yang juga penting terkait dengan peralatan adala melakukan pelacakan tentang waktu garansi peralatan.

9. Implement a wellness and disease management program for employees.

RS harus mendorong karyawannya untuk mengurus diri mereka sendiri bukan hanya karena lingkungan yang berfokus pada kesehatan, tetapi untuk tujuan penganggaran RS. RS yang terlibat dalam beberapa bentuk inisiatif kesehatan yang memberikan insentif keuangan, seperti premi asuransi kesehatan yang lebih rendah, dapat berpotensi menghemat banyak uang setiap tahun.

10. Establish pricing agreements with vendors.​

Membuat perjanjian secara menyeluruh dengan vendor terkait pembelian suatu alat akan melindungi RS dari timbulnya biaya tak terduga atau biaya pemeliharaan di masa mendatang.

11. Track down inventory to improve productivity

RS memerlukan metode untuk menentukan di mana suatu inventaris ditempatkan atau disimpan secara real-time. Hal ini sangat penting terutama untuk prosedur darurat.


[1] Jenna Weaver,  2016, 11 expert hospital budgeting tips you can’t afford to ignore