Browse By

BOS: “PENERAPAN PROSES YANG ADIL DALAM EKSEKUSI STRATEGI”

Pendahuluan

Ketika proses yang adil diterapkan dalam penyusunan strategi, maka orang akan percaya bahwa terdapat kesetaraan. Hal ini akan membuat SDM untuk bekerja sama secara sukarela dalam mengeksekusi keputusan-keputusan strategis yang dihasilkan. Tulisan ini akan membahas hal tersebut & tetap mengacu pada buku Renée Mauborgne & W. Chan Kim (2005) berjudul, Blue Ocean Strategy(BOS).

Kekuatan Proses yang Adil

Lantas apa kemudian yang dimaksud dengan proses yang adil? Dan, bagaimana proses ini memungkinkan perusahaan mengintegrasikan eksekusi ke dalam strategi? Tema dari keadilan telah banyak menyibukkan para filsuf  dan penulis sepanjang masa. Tetapi, asal-usul teoretis langsung dari proses yang adil bisa dilacak pada dua ilmuwan sosial: John W. thibaut dan Laurens Walker. Pada pertengahan 1970-an, mereka menggabungkan minat mereka dan psikologi keadilan dengan studi melalui proses, dan dengan ini menciptakan istilah keadilan prosedural.

Memfokuskan perhatian mereka pada konteks hukum, mereka berusaha memahami apa yang membuat orang memercayai suatu sistem hukum sehingga mau mematuhi hukum tanpa peru dipaksa. Penelitian mereka menemukan Bahwa orang sama pedulinya terhadap keadilan proses seperti mereka peduli terhadap hasil dari proses itu sendiri. Kepuasan orang terhadap hasilnya dan komitmen mereka terhadap hasil itu meningkat ketika keadilan prosedural diterapkan.

Gambaran tentang bagaimana proses yang adil mempengaruhi sikap & prilaku orang

  Proses perumusan strategi Proses yang adil  

1

 
Keterlibatan
Penjelasan
Kejelasan ekspektasi
Sikap Kepercaayaan & komitmen 2
“saya merasa opini saya dihargai
Prilaku Kerjasama sukarela 3
”Saya akan bertindak melebihi kewajiban saya
Eksekusi strategi Melebihi ekspektasi 4
Di dorong diri sendiri

Proses yang adil adalah ungkapan khas manajerial yang dipakai dalam membahas teori keadilan prosedural. Sebagaimana dalam konteks legal, proses yang adil mengintegrasikan eksekusi ke dalam strategi dengan menciptakan penerimaan orang terlebih dahulu. Ketika proses yang adil diterapkan dalam proses pembuatan strategi, orang percaya bahwa ada medan permainan yang setara. Ini mengilhami mereka untuk bekerja sama secara sukarela dalam mengeksekusi keputusan-keputusan strategis yang dihasilkan. Kerja sama sukarela lebih dari eksekusi mekanis, dimana orang hanya melakukan apa yang diperlukan untuk bertahan. Kerja sama sukarela melibatkan kegiatan yang melebihi kewajiban yang digariskan, dimana individu mengerahkan energi dan inisiatif mereka sebaik mungkin. Bahkan menundukkan kepentingan pribadi demi mengeksekusi strategi yang dihasilkan. Gambaran tentang proses yang adil diatas menampilkan arus sebab-akibat yang Renée Mauborgne & W. Chan Kim amati diantara proses yang adil, sikap, dan perilaku.

Baca Juga:  KEPEMIMPINAN ”TIPPING POINT”: UPAYA BOS DALAM MENGATASI BERBAGAI RINTANGAN