FORMAL & INFORMAL DALAM SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
Formal dan Informal dalam SPM (Agarwal[1]) -Lanjutan
Berikut adalah lanjutan pembahasan dari artikel KARAKTERISTIK SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN. SPM paling efektif yaitu sistem yang dapat menetapkan kriteria evaluasi dan mendorong perilaku yang sesuai dengan tujuan, serta diterapkan melalui sistem akuntansi pertanggungjawaban yang dipercaya karyawan untuk melaporkan kinerja mereka. Berikut ini adalah karakteristik SPM:
- Harus selaras dengan strategi dan sasaran organisasi.
- Harus dirancang agar sesuai dengan struktur organisasi dan tanggung jawab pengambilan keputusan manajer individu.
- Harus memotivasi manajer dan karyawan untuk mengerahkan upaya dalam mencapai tujuan organisasi melalui berbagai penghargaan terkait dengan pencapaian tujuan-tujuan tersebut.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sistem pengendalian Manajemen:
Menurut Agarwal, berikut ini adalah berbagai faktof tang dapat mempengaruhi SPM, yaitu:
- Size and Spread of the Enterprise:
Ukuran dan penyebaran organisasi bisnis yang besar, pasti berbeda dibandingkan dengan organisasi yang kecil. Hal ini pastinya akan menentukan konten dan sifat sistem pengendalian untuk setiap organisasi.
- Organisational Structure, Delegation and Decentralisation:
Peraturan dan budaya mengatur struktur organisasi. Begitu juga dengan tingkat desentralisasi dan delegasi di semua organisasi bisnis. Sebagai contoh, filosofi manajemen State Bank of India pasti berbeda dari State Trading Corporation. Dalam suatu organisasi bisnis, tingkat desentralisasi dan pendelegasian berubah dari satu titik waktu ke titik lainnya untuk memenuhi tantangan lingkungan yang berubah dan peluang yang mungkin ada. Semua faktor ini mempengaruhi praktik SPM dalam organisasi.
- Nature of Operations and Divisibility:
Sifat operasi dan pembagiannya akan memengaruhi SPM. Misalnya, dalam industri minyak, divisi tidak dapat dibentuk berdasarkan produk. Namun, di banyak perusahaan perdagangan besar, divisi dapat dibuat berdasarkan produk. Dan dalam industri kertas, tahapan yang berbeda dalam pembuatan pulp tidak dapat dibagi lagi untuk keperluan kontrol manajemen, meskipun pembuatan pulp secara keseluruhan dapat dianggap sebagai suatu divisi.
- Types of Responsibility Centres:
Sistem pengendalian yang berbeda diperlukan dalam berbagai pusat atau sub-sistem tanggung jawab dalam suatu organisasi. Apakah kinerja pusat pertanggungjawaban harus diukur dalam hal pengeluaran, profitabilitas atau laba atas investasi tergantung pada jenis pusat pertanggungjawaban. Misalnya, bank dapat menerapkan ukuran kinerja yang berbeda untuk mengukur kinerja cabang-cabangnya. Ada perbedaan transaksional antara cabang; ada yang menerima deposit besar, namun ada yang menyimpan tanpa fasilitas atau transaksi valuta asing. Oleh karena itu, tidak mungkin untuk mendapatkan laba sebagai kriteria tunggal dalam evaluasi kinerja semua cabang. Oleh karena itu, sistem pengendalian dengan kriteria kinerja yang berbeda harus digunakan untuk sub-unit yang berbeda.
- People and their Perceptions:
Persepsi orang dalam organisasi mengenai kemungkinan dampak sistem pengendalian terhadap kehidupan kerja, kepuasan kerja, keamanan kerja, promosi, dan kesejahteraan umum dapat berbeda di seluruh organisasi. Hal ini akan secara signifikan mempengaruhi sifat dan isi dari SPM yang diperlukan dalam organisasi. Karena itu, perancangan SPM harus dipertimbangkan dengan baik.
[1] Rohit Agarwal (tanpa tahun), Management Control System: Definition, Characteristics and Factors