JURNAL KOREKSI DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PUSKESMAS
Pendahuluan
Laporan keuangan periodik merupakan hal krusial dalam puskesmas. Segala pengambilan keputusan manajemen seringkali menggunakan laporan keuangan sebagai dasar pertimbangan. Sehingga kualitas laporan keuangan sangat mempengaruhi ketepatan keputusan manajemen. Namun dalam penyusun laporan keuangan, terkadang terjadi kesalahan pencatatan yang menyebabkan adanya koreksi. Pencatatan yang paling rawan kesalahan adalah pencatatan persediaan dan aktiva tetap. Oleh karena itu, tulisan ini akan membahas jurnal koreksi khusus persediaan dan aktiva tetap di puskesmas.
Pencatatan Jurnal Koreksi atas Persediaan dan Aktiva Tetap
Persediaan dan aktiva tetap merupakan akun krusial dalam laporan keuangan. Keberadaan keduanya sangat penting dalam menunjang layanan kesehatan bagi pasien. Oleh karena itu, data laporan keuangan atas akun tersebut harus akurat dan mencerminkan keadaan di lapangan. Sehingga kegiatan operasional dalam layanan puskesmas tidak terganggu akibat data persediaan dan aktiva tetap yang tidak valid. Pada praktiknya terdapat beberapa hal yang kemungkinan terjadi dan menimbulkan kesalahan pencatatan, berikut penjelasannya;
1. Persediaan
Kesalahan dalam pencatatan nilai persediaan dapat mempengaruhi keseimbangan stock yang ada. Hal ini dapat mempengaruhi ketersediaan bahan medis bagi perawatan pasien. Dalam kesalahan pencatatan persediaan, terdapat dua kemungkinan yang mungkin terjadi, yaitu, 1) Nilai persediaan lebih besar dan beban pokok persediaan lebih kecil; atau 2) nilai persediaan lebih kecil dan beban pokok persediaan lebih besar. Berikut adalah beberapa kemungkinan atas kesalahan pencatatan bersediaan beserta dengan jurnal koreksi yang perlu dilakukan;
a. Kesalahan pencatatan akun
Misalkan pada 10 Januari 2020 terdapat pembelian persediaan medis sebesar Rp 1.500.000,00. Saat transaksi terjadi, terdapat kesalahan pencatatan akun. Akun yang seharusnya didebet adalah akun persediaan medis, namun tercatat akun persediaan non-medis. Berikut adalah jurnal koreksinya;
b. Kesalahan pencatatan pembelian
Misalkan pada tanggal 11 januari 2020, terdapat pembelian persediaan obat A sejumlah 10 box senilai Rp 280.000,00. Namun saat pencatatan hanya ditulis Rp 230.000,00. Maka jurnal koreksinya adalah sebagai berikut;
2. Aktiva Tetap
Kesalahan dalam pencatatan aktiva tetap dapat menyebabkan jumlah aktiva tetap dalam pembukuan berbeda dengan realita di ruangan. Hal ini dapat menyebabkan kurangnya kendali atas inventarisasi aktiva tetap. Sehingga deteksi atas aktiva tetap yang mungkin hilang atau rusak tidak dapat dilakukan. Berikut adalah beberapa kemungkinan atas kesalahan pencatatan aktiva tetap beserta dengan jurnal koreksi yang perlu dilakukan;
a. Perubahan umur ekonomis
Misalkan suatu aktiva tetap dibeli dua tahun lalu senilai Rp 12.000.000,00, dengan perkiraan umur ekonomis 5 tahun. Namun setelah bulan ke dua pemakaian, ternyata terdapat kesalahan identifikasi umur ekonomis. Aktiva tetap tersebut seharusnya memiliki perkiraan umur ekonomis 8 tahun.
-
- Perhitungan penyusutan
Nilai penyusutan 2 bulan (UE 5 tahun)
= 2 x (Rp 12.000.000,00/5)/12 = Rp 400.000,00
Nilai penyusutan 2 bulan (UE 8 tahun)
= 2 x (Rp 12.000.000,00/8)/12 = Rp 250.000,00
Sehingga perlu dibuat jurnal koreksi sebagai berikut;
b. Aktiva tetap tidak tercatat
Rekap data aktiva tetap seringkali ditemukan berbeda dengan realita. Saat ditemukan suatu aktiva belum tercatat, maka harus dilakukan pengakuan aktiva dengan jurnal koreksi berikut;
3. Duplicate entry
Duplicate entry dapat terjadi karena kesamaan nama aktiva tetap atau kesalahan identifikasi karena perbedaan persepsi antar SDM yang melakukan pencatatan. Apabila hal ini terjadi, maka perlu dilakukan penghapusan aktiva tetap dari laporan keuangan.
4. Penghapusan aktiva tetap masih memiliki umur ekonomis
Dalam kondisi tertentu, aktiva tetap dapat rusak dan tidak dapat digunakan lagi, meski dalam perkiraan awal masih terdapat umur ekonomisnya. Kondisi ini mengharuskan adanya pengakuan rugi atas penghapusan aktiva tetap. Berikut adalah jurnal koreksi yang perlu dicatat;