INDIKASI KESEHATAN KEUANGAN ORGANISASI BISNIS MELALUI RASIO ARUS KAS AKTIVITAS OPERASIONAL
Pendahuluan
Informasi laporan keuangan memang ditujukan untuk pihak yang mampu membaca laporan keuangan. Hal ini penting diketahui, mengingat laporan keuangan mengandung banyak data yang untuk memahaminya bukanlah hal yang mudah. Angka-angka dalam laporan saling terhubung, dan hal tersebut dapat membantu memahami di mana bisnis berada, kemana arah bisnis, dan bagaimana cara meningkatkan prospeknya.
Salahsatu laporan keuangan adalah laporan arus kas yang menyajikan informasi terkait penerimaan dan pengeluaran kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Informasi laporan arus kas dapat menjadi bahan bagi manajemen untuk melihat kondisi kas melalui rasio arus kas. Dalam sebuah tulisan di situs www.quickbooks.intuit.com, membahas terkait menganalisis kesehatan keuangan organisasi bisnis melalui rasio arus kas. Tulisan tersebut membahas 3 hal, yaitu; 1) measure the Financial Health of a Company, 2) calculate the Operating Cash Flow Ratio, 3) evaluate the Operating Cash Flow Ratio. Kedua item diatas akan dibahas berikut.
Measure the Financial Health of a Company
Arus kas sangat penting untuk kelangsungan jangka panjang perusahaan. Rasio arus kas operasi (CFR/cash flow ratio) membantu menilai bagaimana arus kas perusahaan dibandingkan dengan kewajibannya. Hal ini digunakan untuk menguji solvabilitasnya. Rasio ini akan mengindikasikan keemampuan organisasi bisnis dalam melunasi kewajibannya saat ini dari arus kas yang dihasilkan oleh operasi bisnis inti. Ini merupakan indikator utama kesehatan keuangan bisnis.
Calculate the Operating Cash Flow Ratio
Untuk menghitung CFR, perlu tahu dua angka: uang tunai yang tersedia dari kegiatan operasi, atau arus kas operasi dalam laporan arus kas, dan kewajiban lancar (yang jatuh tempo dalam satu tahun) dalam neraca. Pembagian antara nilai arus kas operasi dengan kewajiban lancar akan mendapatkan rasio arus kas. Misalnya, sebuah perusahaan memiliki $ 30.000 arus kas operasi dan $ 90.000 dari kewajiban lancar pada akhir tahun fiskal, maka rasio arus kasnya akan menjadi 0,33.
Sebagai catatan bahwa rasio kurang dari 1 menunjukkan perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya melalui operasi bisnis, dan ini merupakan sinyal peringatan. Sebaliknya, rasio yang lebih tinggi dari 1 menunjukkan bahwa perusahaan dapat memenuhi kewajiban lancar dengan kas yang tersedia, dan ini merupakan indikator yang dicari oleh investor dan kreditor.
Beberapa faktor yang mempengaruhi CFR:
- Peningkatan laba.
Peningkatan laba akan menghasilkan arus kas operasi yang lebih tinggi, dan hal ini akan meningkatkan nilai CFR. Ini berlaku selama laba yang tinggi tersebut bukan karena biaya depresiasi yang lebih rendah. Depresiasi adalah biaya non tunai dan tidak berpengaruh pada arus kas operasi atau CFR.
- Mengurangi piutang dan persediaan,
Mengurangi piutang dan persediaan melalui manajemen modal kerja yang lebih baik dapat meningkatkan arus kas operasi, dan ini juga meningkatkan nilai CFR.
- Meningkatkan kewajiban,
Meningkatkan kewajiban seperti utang dagang dengan menegosiasikan persyaratan pembayaran yang lebih lama dengan pemasok, akan meningkatkan arus kas operasi, dan akan meningkatkan CFR.
- Mengurangi kewajiban,
Mengurangi kewajiban dengan membayar pinjaman bank jangka pendek tidak berpengaruh pada arus kas operasi tetapi mengurangi kewajiban lancar dan meningkatkan CFR.