HASIL PENELITIAN TERKAIT; BUILDING HOSPITAL BALANCED SCORECARD BY USING DECISION SUPPORT APPROACH (Part 3)
Berikut adalah lanjutan dari pembahasan pada artikel HASIL PENELITIAN TERKAIT; BUILDING HOSPITAL BALANCED SCORECARD BY USING DECISION SUPPORT APPROACH (Part 2), terkait kerangka konseptual metodologi yang dikembangkan oleh Cebeci (2018)[1],
Diskusi
Informasi mengenai bagaimana penerapan metodologi BSC tidak jelas dan didistribusikan dalam literatur dan industri. Selain itu, penerapan BSC di RS tidak didefinisikan dengan baik mulai dari visi ke tindakan. Beberapa penelitian yang ada juga hanya memfokuskan beberapa tahap BSC. Karena itu, studi ini membantu para manajer untuk mengimplementasikan secara terintegrasi BSC dengan mendefinisikan 10 tahapan awal.
Penerapan metode ini membutuhkan pengetahuan ahli untuk setiap tahapannya. Banyak perusahaan mendefinisikan sekitar 100 KPI atau lebih, sementara pendekatan ini merekomendasikan 15 KPI di tingkat RS. Oleh karena itu, pendekatan ini dapat menghindarkan manajemen bermasalah dengan banyaknya KPI yang harus didefinisikan, diterapkan, diukur dan dikendalikan. Demikian pula, pendekatan ini dapat dijadikan sebagai pengingat dan target manajer. Karena, terlalu banyak strategi menghasilkan masalah fokus, namun apabila hanya memiliki strategi yang terbatas maka akan menyulitkan pencapaian visi bersama.
Hasil dan Kesimpulan
Dalam penelitian ini menemukan bahwa pendekatan terpadu harus diterapkan dalam BSC, serta dibutuhkan pengetahuan ahli untuk setiap tahap BSC dalam mendukung manajer RS. Model ini memberikan rekomendasi untuk setiap tahap BSC pada RS swasta. Dalam penelitian ini, masalah implementasi efektif BSC di RS telah dianalisis dengan menggunakan pendekatan sistem pendukung keputusan. Tahapan dalam kerangka ini berupa:
- Tahap 1 : Tentukan pernyataan visi bersama dengan melibatkan semua karyawan
- Tahap 2: Menyiapkan dokumen Analisis SWOT terkait pernyataan visi industri Rumah Sakit.
- Tahap 3: Menentukan strategi dengan menggunakan Analisis SWOT
- Tahap 4: Gambar peta strategi untuk menghubungkan sebab dan akibat
- Tahap 5: mengembangkan ukuran kinerja untuk tujuan strategis, KPI dan target
- Tahap 6: Memulai Proyek Strategis
- Tahap 7: Siapkan rumus setiap KPI dan tentukan bagaimana pengukurannya
- Tahap 8: Menentukan pengingat dan nilai sasaran target
- Tahap 9: Bentuk rencana aksi untuk mencapai target
- Tahap 10: Bandingkan hasil aktual dengan target, revisi nilai target dan tindakan sesuai hasil.
Manfaat penelitian ini bagi RS:
- Membantu menemukan visi yang jelas
- Membantu mendefinisikan strategi dengan baik
- Membantu memperoleh citra yang lebih baik
- Membantu meningkatkan kepuasan pasien
Kerangka kerja sistem pendukung keputusan yang dikembangkan memiliki rekomendasi untuk setiap tahap BSC. Sistem BSC memiliki peran penting dalam organisasi untuk mewujudkan dari visi dan strategi mereka ke dalam tindakan. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa kerangka kerja sistem pendukung keputusan yang dikembangkan dapat membantu para manajer untuk menerapkan BSC di RS secara efektif.
Dalam penelitian ini, fokus strategi dalam studi kasus adalah "mengurangi biaya dengan menggunakan proyek six sigma". Proyek six sigma dapat meningkatkan tingkat keunggulan operasional. Metodologi yang disajikan ini fleksibel dan dapat digunakan untuk sektor lain dengan beberapa perubahan karakteristik khusus masing-masing sektor. Hal yang dapat diambil dari kasus RS di Turki ini atau aplikasi lain dapat ditambahkan ke dalam basis pengetahuan sistem pendukung keputusan. Intinya adalah mendefinisikan visi yang sangat baik tidak cukup, dan itu harus diterapkan di setiap tingkat manajemen dan dibagikan pada karyawan. Beberapa departemen RS lain juga dapat dipelajari sebagai studi lebih lanjut.
[1] Ufuk Cebeci, 2018, Building hospital balanced scorecard by using decision support approach