DAMPAK ”PROCESS EXCELLENT” DI RS
Pendahuluan
Organisasi pelayanan kesehatan saat ini telah beralih ke model pembayaran berbasis nilai. Hal ini membuat RS menghadapi tekanan yang semakin besar untuk menyeimbangkan prioritas strategis dan meningkatkan efektivitas serta efisiensi pemberian layanan kesehatan. Efektivitas dan efesiensi dalam penyedian layanan kesehatan di RS, harus dibarengi dengan proses layanan yang ”excellent”. Karena, fokus pada keunggulan proses dapat meningkatkan posisi kompetitif RS.
Tulisan ini akan mengacu pada hasil penelitian Bichescu dkk (2018)[1], yang membahas terkait dampak pemberian layanan kesehatan melalui excellent process.
Hasil penelitian Bichescu dkk (2018) tentang process excellent
Studi yang dilakukan oleh Bichescu dkk (2018), menganalisis 288 RS perawatan jangka pendek dari tahun 2004 hingga 2011, dan memeriksa perubahan aktual dalam tiga komponen utama keunggulan proses. Penelitian mereka menganalisis apa yang terjadi ketika RS melakukan perbaikan di bidang berikut:
- Cost per discharge
- Average length of stay
- Conformance quality, defined as compliance with healthcare standards
Hasil analisis dalam penelitian tersebut mengungkapkan bahwa RS yang menurunkan Cost per discharge dan rata-rata LOS mencapai pangsa pasar rawat inap yang lebih besar. Sementara, RS yang melakukan peningkatan conformance quality akan kehilangan pangsa pasar. Para peneliti selanjutnya memberikan penjelasan terkait hal tersebut;
- Menurut Bradley, dalam jangka panjang, keputusan semacam itu dapat memperkuat posisi kompetitif RS dan meningkatkan kemampuannya untuk menavigasi perubahan legislatif yang semakin mendukung prinsip-prinsip manajemen kesehatan berbasis nilai. Namun, dalam jangka pendek, temuan ini dapat mengindikasikan bahwa ada lebih banyak beban pada manajemen RS dalam memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan pasien secara efektif dan efisien sambil secara bersamaan menangani standar dan persyaratan peraturan baru,
- Smith mengatakan bahwa peningkatan conformance quality RS cenderung dikaitkan dengan pangsa pasar yang lebih rendah dan mengkhawatirkan. Peningkatan ukuran ini dapat menghambat kemampuan RS dalam meningkatkan posisi keuangannya dan untuk mencapai misi yang berorientasi layanan untuk merawat lebih banyak pasien di masyarakat sekitar.
Penelitian Bichescu dkk (2018), juga menemukan:
- Peningkatan conformance quality mengurangi Cost per discharge, berupa peningkatan kualitas kepatuhan 10 persen yang menghasilkan penurunan Cost per discharge sebesar $ 210. Hal ini berarti bahwa ada penghematan sekitar $ 1,89 juta per tahun bagi RS rata-rata yang memiliki sekitar 9.000 pengeluaran tahunan.
- RS yang mengurangi Cost per discharge melihat profitabilitas yang lebih besar, berupa penurunan 10 persen ($ 2.950) dalam biaya tersebut yang menghasilkan sekitar satu persen peningkatan dalam profitabilitas.
- Cost per discharge mengurangi efek negatif conformance quality pada profitabilitas dan pangsa pasar. Sehingga pengurangan Cost per discharge di area lain RS dapat membantu mengurangi dampak buruk conformance quality pada area tersebut.
Bichescu, Bradley dan Smith setuju bahwa dengan meningkatnya tekanan pada RS untuk meningkatkan conformance quality, maka manajemen RS harus memastikan telah melengkapi inisiatif untuk meningkatkan kualitas dengan strategi penurunan Cost per discharge. Hal itu akan memungkinkan RS untuk mengurangi penurunan pangsa pasar dan profitabilitas yang dapat dihasilkan dari fokus yang kuat pada conformance quality.
Temuan ini dapat membantu membimbing manajemen RS pada konsekuensi yang lebih luas dari keputusan operasional. Temuan ini juga menggarisbawahi perlunya perspektif strategis jangka panjang pada keunggulan proses. Hal ini tidak harus dilihat sebagai mekanisme mitigasi biaya, tetapi sebagai sumber keunggulan kompetitif.
[1] Bogdan C. Bichescu, Randy V. Bradley, Antoinette Smith, & Wei Wu, 2018, Study: Process Excellence Impacts Hospitals’ Competitive Advantage