BUILDING A SUCCESSFUL AMBULATORY STRATEGY (Part 2)
Berikut adalah lajutan dari artikel BUILDING A SUCCESSFUL AMBULATORY STRATEGY (Part 1), tentang berbagai hal terkait tekanan yang memaksa RS mempertimbangkan strategi rawat jalan dan pertimbangannya, mengacu pada tulisan Paavola (2019)[1].
Lima kunci sukses strategi pengembangan rawat jalan
Meskipun kebutuhan strategi rawat jalan sangat penting untuk sukses perawatan berbasis nilai, penyedia layanan harus melakukan beberapa pertimbangan saat merancang strategi rawat jalan. Mengau pada tulisan Paavola (2019), setidaknya ada 5 kunci utama strategi dalam mengembangkan pelayanan rawat jalan, yaitu:
- Spend time on forecasts and analysis to build a market strategy.
Sementara membangun strategi rawat jalan, penting untuk memahami pasar lokal dan seluk beluk dari setiap lokasi ekspansi potensial. Untuk memastikan penempatan fasilitas baru yang optimal, manajemen harus menganalisis persaingan di area tersebut, volume kunjungan proyek dan prosedur, memahami populasi pasien di area tersebut dan menilai potensi pertumbuhannya di masa mendatang. Dengan kata lain, sangat penting untuk memahami tren pasar saat ini, selain itu mengantisipasi kebutuhan pasar di masa mendatang.
Mr. Haulihan (James Haulihan, associate partner on IBM Watson's provider consulting and analytics team) mengatakan bahwa bagian perencanaan [untuk menentukan lokasi yang optimal] harus mengkaji seara detail dan benar, sehingga memungkinkan dan mendukung manajemen berinvestasi dengan percaya diri dan menghindari biaya pengambilan keputusan yang buruk.
- Engage the entire patient population.
Mr. Haulihan menjelaskan bahwa dalam perawatan rawat jalan, sangat penting untuk memastikan semua pasien aktif, terlibat dan dilibatkan. Strategi yang efektif tidak hanya memiliki rencana untuk melibatkan pasien dengan penyakit kronis, yang mendorong sebagian besar pengeluaran perawatan kesehatan, tetapi juga akan dirancang untuk melibatkan pasien tanpa kondisi kronis, yang pada akhirnya akan meningkatkan hasil dan mengurangi biaya di masa mendatang.
RS memang ahli dalam merawat pasien. Namun tantangannya adalah melibatkan pasien yang tidak secara aktif menerima perawatan medis yang tepat dan dapat menjadi kronis. Menurut Mr. Haulihan, seorang pasien yang terlibat menghabiskan biaya sekitar 20 persen lebih sedikit dalam perawatan.
- Ensure care coordination extends beyond the inpatient setting.
Menurut Mr. Haulihan, tantangan utama perawatan berbasis nilai adalah mengelola dan menghitung, perawatan yang diberikan di luar fokus RS. Karena itu, penting untuk membangun dan meneruskan struktur koordinasi perawatan ke dalam pengaturan perawatan rawat jalan. Klinik dokter dan klinik perawatan rawat jalan harus tahu bagaimana strategi koordinasi perawatan tumpang tindih antara sisi rawat inap dan rawat jalan.
- Deliver more effective, lower-cost care by focusing on physicians AND patients.
Penting untuk mengedukasi pasien tentang implikasi rencana kesehatan untuk membantu mereka lebih memahami pentingnya obat pencegahan dan terlibat dengan dokter perawatan primer. Ms. Duke (Stacey Duke, IBM Watson Health national director of operational improvement), mengatakan bahwa dalam bagian ini, manajemen RS perlu membantu mengubah pola pikir pasien. Manajemen juga perlu mengupayakan agar RS memberikan biaya yang lebih rendah, perawatan yang efektif dalam pengaturan rawat jalan, dan juga membutuhkan dokter dengan alat yang tepat.
Ms. Duke juga mengatakan bahwa dokter membutuhkan data untuk mendukung pengambilan keputusan klinis tepat dan efisien. Saat dokter menggunakan data berbasis bukti untuk meningkatkan standardisasi perawatan, pengurangan kesalahan medis dan biaya akan terjadi.
- Manage costs and increase efficiencies at all sites of care.
Kunci penting untuk memastikan strategi rawat jalan yang sukses adalah menjaga keberlanjutan finansial suatu organisasi. Menurut Ms. Duke, RS bisa menjadi organisasi dengan kualitas klinis terbaik, tetapi jika melakukannya dengan margin negatif maka itu tidak berkelanjutan. Keberlanjutan finansial dicapai dengan mengelola biaya dan meningkatkan efisiensi di semua area perawatan. Organisasi layanan kesehatan dapat memastikannya dengan mengidentifikasi bidang-bidang utama yang dapat meningkatkan biaya, melalui analisis operasional perbandingan dan pembandingan.
[1] Alia Paavola, 2019, 5 key imperatives for building a successful ambulatory strategy